Saat kamu sedang mengerjakan penelitian, tentu akan membutuhkan data. Nah, teknik pengumpulan data kuantitatif menjadi salah satu metode yang sering digunakan untuk mendapatkan data berbentuk angka yang objektif dan terukur.
Teknik ini memiliki keunggulan karena dapat menghasilkan kesimpulan yang valid. Bagi kamu yang ingin menggunakan teknik ini, tenu harus paham terlebih dahulu beberapa caranya. Pada artikel berikut ini akan dibahas secara lengkap!
Pengertian Teknik Pengumpulan Data Kuantitaif
Apa itu teknik pengumpulan data kuantitatif? Jadi teknik pengumpulan data kuantitatif adalah metode yang digunakan untuk mengumpulkan data yang berbentuk angka atau statistika. Metode ini biasanya diperoleh dengan menggunakan survei, eksperimen atau studi skala besar untuk menjawab pertanyaan penelitian.
Data kuantitatif berfungsi untuk menjelaskan fenomena, memprediksi hasil atau menguji hubungan antar variabel. Hal ini memungkinkan peneliti untuk membuat generalisasi hasil dari sampel hingga populasi yang lebih luas.
Jenis Data Kuantitatif
Berikut ini beberapa jenis-jenis data kuantitatif yang biasa digunakan oleh peneliti untuk menentukan data kuantitatif:
1. Data Diskrit
Data diskrit adalah data yang hanya memiliki nilai tertentu, biasanya dalam bentuk bilangan bulat. Contohnya, jumlah siswa dalam satu kelas atau jumlah motor di parkiran.
Data ini sering digunakan dalam penelitian yang membutuhkan perhitungan angka yang jelas, seperti menghitung jumlah pelanggan yang membeli produk dalam sehari.
2. Data Kontinu
Data ini sering digunakan dalam pengukuran yang membutuhkan ketelitian tinggi. Misalnya, dalam studi kesehatan, data kontinu dipakai untuk mengukur tekanan darah atau berat badan pasien. Keunggulan data ini adalah dapat memberikan informasi yang lebih detail dan akurat.
3. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung oleh peneliti dari sumber asli, seperti melalui survei atau eksperimen.
Keuntungan utama data primer adalah lebih sesuai dengan tujuan penelitian. Selain itu, peneliti bisa mengontrol cara pengumpulannya, sehingga kualitas data lebih terjamin.
4. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang dikumpulkan oleh pihak lain, seperti data dari pemerintah atau laporan institusi.
Data ini sering digunakan karena lebih hemat waktu dan biaya. Namun, peneliti perlu memastikan bahwa data tersebut relevan dan dapat dipercaya untuk keperluan penelitian.
Baca Juga:
- Cara Buat Kerangka Berpikir dalam Penelitian
- Hipotesis Penelitian Adalah: Jenis, Contoh dan Cara Membuat
- Fokus Penelitian Adalah: Contoh, Jenis dan Cara Menentukan
Karakteristik Data Kuantitatif
Setelah mengetahui jenis, berikut ini adalah karakteristik data kuantitatif dan penjelasanya:
1. Numerik
Data kuantitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk angka, seperti skor, persentase, atau jumlah kejadian. Karena berbentuk angka, data ini lebih objektif dan mudah dipahami oleh siapa saja.
Contohnya, dalam survei kepuasan pelanggan, persentase pelanggan yang puas dapat langsung menunjukkan hasil survei dengan jelas.
Selain itu, karena berbentuk angka, data kuantitatif bisa digunakan untuk berbagai perhitungan matematis, seperti mencari rata-rata atau membandingkan hasil.
2. Objektif
Salah satu keunggulan utama data kuantitatif adalah sifatnya yang objektif. Data ini tidak bergantung pada pendapat pribadi, melainkan berdasarkan angka dan fakta yang bisa dibuktikan.
Karena itu, data kuantitatif memberikan hasil yang konsisten dan dapat dipercaya. Misalnya, jika sebuah eksperimen menunjukkan peningkatan performa sebesar 20%, hasil ini jelas dan tidak dipengaruhi oleh pendapat subjektif.
Selain itu, karena bersifat objektif, data kuantitatif membantu mengurangi kesalahpahaman dalam analisis dan pengambilan keputusan.
3. Dapat di Uji
Salah satu keunikan data kuantitatif adalah bisa dianalisis dengan statistik. Dengan metode ini, peneliti dapat menemukan pola, hubungan, atau trend dalam data untuk menarik kesimpulan.
Misalnya, analisis regresi dapat digunakan untuk melihat apakah ada hubungan yang signifikan antara dua variabel.
4. Skala Pengukuran
Data kuantitatif memiliki beberapa jenis skala pengukuran, yaitu nominal, ordinal, interval, dan rasio.
Skala nominal digunakan untuk mengelompokkan data tanpa urutan tertentu, seperti jenis kelamin. Selain itu, skala ordinal digunakan untuk data yang memiliki tingkatan atau urutan, misalnya tingkat pendidikan atau peringkat kepuasan pelanggan.
5. Generalisasi
Salah satu tujuan utama pengumpulan data kuantitatif adalah untuk mengetahui gambaran umum suatu populasi berdasarkan sampel. Data dari sekelompok orang bisa digunakan untuk menyimpulkan tren atau pola dalam masyarakat yang lebih luas.
Misalnya, jika 2.000 orang mengikuti survei, hasilnya bisa mencerminkan pendapat atau kebiasaan banyak orang di suatu daerah.
Kemampuan ini sangat berguna dalam berbagai bidang, seperti pemasaran, kesehatan, dan pendidikan.
Teknik Pengumpulan Data Kuantitatif
Berikut ini adalah teknik pengumpulan data kuantitatif yang sering dilakukan oleh peneliti :
1. Kuesioner
Kuesioner adalah metode pengumpulan data dengan memberikan formulir atau angket kepada responden. Formulir ini berisi pertanyaan tertutup atau terbuka yang dirancang untuk mendapatkan data yang jelas dan terukur.
Metode ini sering digunakan dalam survei karena memungkinkan peneliti menjangkau banyak orang sekaligus. Keunggulan utama kuesioner adalah efisiensinya dalam mengumpulkan data dengan cepat.
2. Observasi
Observasi adalah metode pengumpulan data dengan cara mengamati langsung objek atau kejadian yang sedang diteliti. Observasi biasanya dilakukan secara terstruktur. Artinya, peneliti menggunakan panduan atau daftar periksa yang sudah disiapkan sebelumnya untuk mencatat informasi yang spesifik dan dapat diukur.
Dengan metode ini, data yang diperoleh lebih akurat karena berasal dari pengamatan langsung, bukan sekadar laporan dari responden. Teknik ini sangat berguna dalam penelitian yang membutuhkan data nyata dan terukur, seperti jumlah pengunjung di mall.
3. Eksperimen
Teknik eksperimen dalam pengumpulan data kuantitatif digunakan untuk mengamati hubungan sebab-akibat dalam kondisi yang terkontrol. Metode ini memungkinkan peneliti melihat bagaimana satu variabel mempengaruhi variabel lainnya.
Eksperimen sering digunakan dalam penelitian ilmiah untuk menguji hipotesis. Keunggulan utamanya adalah kemampuannya memberikan bukti yang kuat tentang hubungan sebab-akibat.
4. Wawancara
Teknik wawancara, atau interview, adalah metode pengumpulan data dengan berkomunikasi langsung dengan narasumber untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian.
Tujuan wawancara adalah untuk memahami suatu masalah dan menggali informasi lebih mendalam. Ada dua jenis wawancara, yaitu wawancara terstruktur, yang menggunakan pertanyaan yang sudah disiapkan sebelumnya, dan wawancara tidak terstruktur, yang lebih fleksibel tanpa daftar pertanyaan tetap.
5. Survei
Menurut Sugiyono (2018) metode survei adalah metode penelitian kuantitatif yang
digunakan untuk mendapatkan data yang terjadi pada masa lampau atau saat ini,
tentang keyakinan, pendapat, karakteristik, perilaku hubungan variabel dan untuk
menguji beberapa hipotesis tentang variabel sosiologi dan psikologis dari sampel
yang diambil dari populasi tertentu.
Itu dia artikel dari Dosen Mahasiswa tentang cara menentukan teknik pengumpulan data kuantitatif. Semoga dengan adanya artikel ini dapat membantu penelitian yang sedang kamu kerjakan. Terima kasih!
Referensi:
Romdona, S., Junista, S. S., & Gunawan, A. (n.d.). Teknik pengumpulan data: Observasi, wawancara, dan kuesioner. Universitas Pelita Bangsa. Diakses pada 1 Maret 2025