Kerangka Berpikir Adalah: Contoh, Fungsi, dan Cara Membuat

Pernahkah kamu merasa bingung ketika harus menjelaskan alur dari suatu penelitian? Jika iya, maka kerangka berpikir adalah jawaban dari kendala tersebut. Kerangka berpikir tidak hanya digunakan dalam konteks penelitian ilmiah, tetapi juga memiliki peran penting …

kerangka berpikir penelitian

Pernahkah kamu merasa bingung ketika harus menjelaskan alur dari suatu penelitian? Jika iya, maka kerangka berpikir adalah jawaban dari kendala tersebut. Kerangka berpikir tidak hanya digunakan dalam konteks penelitian ilmiah, tetapi juga memiliki peran penting dalam penulisan artikel, buku, hingga perencanaan proyek.

Dalam artikel ini, kita akan membahas secara lengkap tentang pengertian, fungsi, manfaat, serta langkah-langkah membuat kerangka berpikir yang efektif.

Pengertian Kerangka Berpikir

Sebelum lanjut ke bagian selanjutnya, kamu harus tahu apa itu kerangka berpikir? Jadi, kerangka berpikir adalah struktur logis yang menyatukan teori, fakta, dan konsep, yang digunakan untuk menjelaskan hubungan antar variabel dalam sebuah penelitian atau analisis. Berikut penjelasan menurut para ahli:

  • Polancik (2009) mendefinisikan kerangka berpikir sebagai diagram logika yang menggambarkan alur sistematika penelitian berdasarkan rumusan masalah.
  • Sugiyono, seorang pakar metode penelitian, menjelaskan bahwa kerangka berpikir adalah model konseptual yang menjadi landasan teori untuk menjelaskan hubungan variabel.
  • Sapto Haryoko menggambarkan kerangka berpikir sebagai strategi untuk menghubungkan beberapa variabel dalam sebuah penelitian yang saling berinteraksi.

Dengan kata lain, kerangka berpikir adalah alat bantu yang memastikan penelitian berjalan dalam jalur yang jelas.

Macam-Macam Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir dapat dibedakan menjadi beberapa jenis tergantung pada konteks dan kebutuhan penelitian. Berikut adalah beberapa macam kerangka berpikir:

1. Kerangka Teoritis

Kerangka adalah kerangka yang digunakan untuk memaparkan teori atau literatur sebagai landasan dalam menganalisis suatu fenomena penelitian. Biasanya, kerangka ini digunakan pada penelitian yang memerlukan pendekatan mendalam dalam analisis konsep atau teori.

2. Kerangka Operasional

Kerangka operasional adalah kerangka yang berfungsi untuk menjelaskan hubungan variabel penelitian secara rinci. Misalnya, bagaimana variabel independen memengaruhi variabel dependen dengan indikator yang telah didefinisikan.

3. Kerangka Konseptual

Jenis kerangka penelitian ini lebih fleksibel dibandingkan dengan yang lainnya. Biasanya sering digunakan untuk memberikan gambaran asumsi teoritis terhadap konsep-konsep yang hendak diteliti. Kerangka konseptual memungkinkan peneliti untuk mendalami pemetaan konsep yang relevan.

Fungsi Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir memiliki beberapa fungsi utama dalam mendukung keberhasilan penelitian, berikut penjelasan lengkapnya:

1. Menetapkan Arah Penelitian

Melalui kerangka berpikir, seorang penulis atau peneliti dapat menjaga fokus penelitian tetap pada jalurnya tanpa melenceng dari topik utama.

2. Menyederhanakan Proses Analisis

Kerangka berpikir juga berfungsi untuk mempermudah proses memahami hubungan logis antara variabel atau konsep yang terlibat dalam penelitian yang sedang dilakukan.

3. Memaparkan Logika Berpikir

Kerangka ini menjelaskan logika di balik pengambilan keputusan dalam proses penelitian, sehingga hasilnya lebih transparan dan akurat.

4. Memperkuat Validitas dan Reliabilitas

Dengan landasan teori yang lebih terstruktur, kemungkinan terjadinya bias atau kesalahan sistematika penulisan skripsi atau makalah dapat diminimalkan.

Manfaat Kerangka Berpikir

Kehadiran kerangka berpikir dalam sebuah penelitian tak hanya membantu peneliti, tetapi juga memberikan manfaat lebih luas:

1. Mengorganisir Gagasan

Manfaat yang pertama yaitu dapat menggabungkan ide-ide yang terpisah menjadi satu struktur yang utuh dan jelas.

2. Mempermudah Proses Komunikasi Ilmiah

Melalui diagram atau deskripsi yang telah dibuat oleh peneliti, pembaca dapat dengan mudah memahami keterkaitan antar variabel dalam penelitian.

3. Mendukung Penelitian yang Lebih Bermakna

Dengan kerangka berpikir, penelitian tidak hanya menjawab pertanyaan, tetapi juga memiliki konteks yang lebih terarah dalam lingkup akademis.

Ecomobi Afiliate

Contoh Kerangka Berpikir

Untuk membantu kamu memahami penerapan kerangka berpikir, berikut adalah beberapa contoh sederhana yang dapat kamu digunakan:

1. Contoh Kerangka Berpikir Penelitian Kuantitatif

contoh kerangka berpikir kuantitatif
image source: konsultanedu.id

Dalam sebuah penelitian untuk melihat hubungan durasi belajar terhadap nilai matematika siswa, kerangka berpikir dapat digambarkan seperti berikut:

  • Durasi Belajar (Variabel Independen)

→ Berpengaruh terhadap

  • Nilai Matematika Siswa (Variabel Dependen)

2. Contoh Kerangka Berpikir Penelitian Kuantitatif

Kerangka berpikir juga dapat dibuat dalam bentuk diagram alir atau mind map. Misalnya, penelitian tentang pengaruh artificial intelligence terhadap perkembangan teknologi bisa digambarkan dengan hubungan variabel menggunakan diagram panah.

Cara Membuat Kerangka Berpikir

Menyusun kerangka yang baik membutuhkan langkah-langkah tertentu agar logika yang ingin disampaikan dapat dipahami dengan mudah. Berikut adalah cara menyusun kerangka berpikir yang benar:

1. Tentukan Variabel Penelitian

Awali dengan mengidentifikasi variabel utama, baik variabel independen (penyebab) maupun dependen (hasil). Pastikan variabel ini relevan dengan tujuan penelitian.

2. Kumpulkan Literatur

Lakukan studi pustaka untuk mengumpulkan teori atau referensi yang mendukung penelitian. Dengan adanya, kamu akan lebih mudah dalam dalam menyusun argumen.

3. Analisis Hubungan Antar Variabel

Identifikasi bagaimana setiap variabel saling berhubungan. Apakah hubungan bersifat langsung, asosiatif, atau kompleks? Hubungan ini akan mempengaruhi alur penelitian.

4. Buat Deskripsi Logis

Setelah hubungan variabel teridentifikasi, jelaskan logika yang mendasari hubungan tersebut dalam bentuk narasi. Kamu bisa menggunakan bahasa bahasa yang sederhana namun tetap profesional.

5. Susun Visualisasi

Kamu bisa membuat diagram atau bagan untuk menggambarkan hubungan antar variabel secara visual sehingga pembaca akan lebih mudah untuk memahami isi penelitian yang telah dibuat.

6. Revisi dan Validasi

Lakukan pengecekan ulang untuk memastikan kerangka berpikir yang kamu buat logis, relevan, dan tidak ada komponen yang terlewatkan.

Semoga sedikit pembahasan dari dosenmahasiswa.id tentang kerangka berpikir penelitian dapat bermanfaat bagi kamu yang sedang membutuhkan. Terima kasih!

Referensi:

Penerbit Deepublish. “Kerangka Berpikir: Cara Membuat dan Contoh Lengkap.” Penerbit Deepublish, 2023. Diakses 30 Mei 2025, dari https://penerbitdeepublish.com/kerangka-berpikir/.

Seorang penulis konten edukasi dengan fokus pada topik akademik, penelitian, dan teknologi pendidikan. Memiliki pengalaman lebih dari 7 tahun dalam penulisan artikel seputar, universitas, skripsi, metodologi penelitian, dan pengembangan akademik mahasiswa.