Kalau kita ngomongin kebijakan moneter, pasti tidak lepas dari peran bank sentral yang mengatur uang beredar di masyarakat. Nah, ternyata kebijakan ini punya banyak sekali dampak bagi perekonomian.
Nah pada artikel ini akan dibahas secara lengkap tentang dampak dan pengaruh kebijakan moneter terhadap perekonomian nasional.
Pengertian Kebijakan Moneter
Nah bagi yang belum tahu apa itu kebijakan moneter? Jadi, kebijakan moneter adalah adalah langkah yang dilakukan oleh bank sentral untuk mengendalikan jumlah uang yang beredar di masyarakat.
Tujuannya bukan sekadar mengatur uang, tetapi juga menjaga agar perekonomian tetap stabil dan seimbang.
Dampak Kebijakan Moneter Terhadap Perekonomian Nasional
Berikut ini adalah beberapa dampak kebijakan moneter terhadap perekonomian nasional di Indonesia:
1. Pengaruh terhadap Inflasi dan Stabilitas Harga
Salah satu tujuan utama kebijakan ekonomi moneter adalah menjaga inflasi tetap terkendali. Caranya? Bank sentral menggunakan instrumen seperti suku bunga atau operasi pasar terbuka.
Misalnya, kalau inflasi mulai naik, bank sentral bisa menaikkan suku bunga supaya masyarakat lebih memilih menabung daripada belanja. Sebaliknya, kalau ekonomi melambat, suku bunga bisa diturunkan untuk mendorong konsumsi dan investasi.
Intinya, pengaturan suku bunga ini bisa bikin harga-harga lebih stabil.
2. Pertumbuhan Ekonomi dan Lapangan Kerja
Kebijakan moneter juga berhubungan erat dengan pertumbuhan ekonomi.
Saat suku bunga diturunkan, pinjaman jadi lebih murah. Dampaknya, perusahaan bisa lebih mudah berinvestasi, masyarakat lebih semangat belanja, dan ekonomi bisa tumbuh lebih cepat.
Nah, pertumbuhan ini juga membuka peluang lapangan kerja baru. Tapi, ada sisi lain nih kalau pertumbuhan terlalu kencang tanpa kontrol, bisa timbul risiko overheating ekonomi, alias ekonomi jadi panas dan tidak stabil.
3. Nilai Tukar Mata Uang
Kebijakan moneter juga dapat mempengaruhi nilai tukar rupiah. Contohnya, kalau suku bunga di Indonesia lebih tinggi dibanding negara lain, investor asing akan tertarik menanamkan modal di sini.
Akibatnya, permintaan rupiah naik, dan nilai tukar bisa menguat. Tapi kalau suku bunga diturunkan terlalu jauh, bisa terjadi sebaliknya rupiah akan melemah.
Baca Juga: 5 Contoh Ekonomi Deskriptif yang Terjadi di Indonesia
4. Risiko dan Tantangan
Tidak semua kebijakan moneter selalu berdampak positif. Berikut ini adalah beberapa resiko dan tantangan yang dihadapi:
- Kalau kebijakan terlalu longgar → bisa bikin inflasi tinggi atau muncul gelembung aset.
- Kalau kebijakan terlalu ketat → pertumbuhan ekonomi bisa terhambat.
Jadi, bank sentral harus pintar-pintar menyeimbangkan biar dampaknya tetap sehat untuk ekonomi.
5. Investasi dan Konsumsi
Terakhir, jangan lupakan dampaknya pada investasi dan konsumsi. Suku bunga rendah bikin orang lebih berani pinjam uang, entah untuk usaha atau konsumsi. Perusahaan juga jadi lebih semangat berinvestasi.
Sebaliknya, kalau suku bunga tinggi, masyarakat cenderung menahan belanja, dan perusahaan pun lebih hati-hati untuk ekspansi. Nah, kamu juga harus mengetahui cabang-cabang ilmu ekonomi agar lebih paham tentang investasi.
Itulah artikel dari dosenmahasiswa.id tentang dampak kebijakan moneter terhadap perekonomian nasional. Semoga dengan adanya artikel ini, kamu akan lebih tahu tentang perekonomian. Terima kasih!
Referensi:
“Kebijakan Moneter: Pengertian Tujuan dan Jenis.” Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMSU, 10 Nov. 2022, feb.umsu.ac.id/kebijakan-moneter-pengertian-tujuan-dan-jenis/. Diakses 12 September 2025.